Orbit Kepri, Jakarta | Demi melayani kebutuhan pelanggan industri maupun bisnis dengan konsep keberlanjutan yang ramah lingkungan di Batam, Kepulauan Riau, PT PLN Batam bersama konsorsium PT PLN Nusantara Power dan PT TBS Energi Utama Tbk (Toba) menghadirkan Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung 46 Mega Watt peak (MWp) di waduk Kawasan Tembesi.
Untuk itu, manajemen PT TBS Energi Utama Tbk bersama PT PLN Nusantara Power telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) dengan PT PLN Batam dalam jangka waktu 25 tahun di Kantor Pusat PT PLN (Persero), Jakarta, Senin (12/2/2024).
Direktur Utama PT TBS Energi Utama Tbk, Dicky Yordan, mengatakan bahwa proyek tersebut tidak hanya sebagai langkah awal dalam penggunaan sumber EBT di Batam, tetapi juga sebagai model pengembangan PLTS terapung selanjutnya yang terletak di Waduk Tembesi, dengan potensi kapasitas lebih dari 1 gigawatt (GW).
“Listrik yang dihasilkan dari proyek ini akan secara spesifik disuplai untuk mendukung kebutuhan listrik di Batam, menjadikan ini sebagai langkah awal yang strategis dalam kontribusi perseroan terhadap pengembangan energi terbarukan di Indonesia, khususnya di Pulau Batam,” ujarnya.
Sesuai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN Batam 2023-2032, proyek PLTS Terapung kedua di Indonesia tersebut merupakan bagian dari komitmen PLN Batam dalam mendukung program pemerintah menuju pencapaian dan komitmen 2030 (TBS 2030) dan target Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Dengan kapasitas 46 megawatt peak (MWp), pembangkit itu akan menggunakan 5 persen dari 864 hektare area Waduk Tembesi, sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). (*)
BR
Editor: Andri Sofian
#PLNbatam #TBSenergiUtamaToba #PLTSterapungTembesi