Gubernur Ansar Pastikan Ketersediaan Beras di Kepri Aman Selama Ramadhan dan Idul Fitri

banner 468x60

Orbit Kepri, Batam | Di masa-masa naiknya harga beras yang dikeluhkan masyarakat saat ini, Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), H Ansar Ahmad bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kepri lakukan pemantauan beras pada beberapa lokasi di Batam, Kepulauan Riau. Gubernur bersama tim melakukan pemantauan ketersediaan beras untuk wilayah Kepri

Hasilnya, Ansar menyatakan bahwa kebutuhan beras di Kepulauan Riau untuk bulan suci Ramadan dan Idul Fitri nanti dalam kondisi cukup.

Bacaan Lainnya

“Cadangan stok beras yang tersedia di Bulog (Badan Urusan Logistik) Batam yang membawahi Karimun, Bulog Tanjungpinang yang membawahi Bintan dan juga Lingga, sejauh ini tersedia stok yang memadai,” tuturnya saat konferensi pers bersama TPID Kepri, di Gudang Bulog Batu Ampar Kota Batam, Selasa (27/2/2024).

Dilaporkan pula, dua bulog baik Kota Batam dan Kota Tanjungpinang, ketersediaan beras yang ada di gudang maupun yang tengah dalam perjalanan sangat mencukupi untuk mememuhi kebutuhan beras hingga 4 sampai 5 bulan ke depan. Secara keseluruhan, tersedia stok beras sebanyak 1.200 ton di Bulog.

Ansar mengatakan, meski secara nasional saat ini, hampir di seluruh wilayah tanah air mengalami kenaikan harga beras, bahkan ada beberapa wilayah hingga terjadi kelangkaan stok beras, namun di Kepri hal tersebut tidak terjadi. Secara umum meski ada kenaikan harga, namun masih dalam batas yang wajar.

“Dengan kata lain, kenaikannnya tidak terlalu besar, jika kita bandingkan dengan kenaikan beras yang terjadi  di berbagai wilayah di tanah air, ” jelasnya.

Oleh karenanya Ansar meminta masyarakat di Kepri untuk tidak PANIC BUYING, terutama dalam membeli dan memenuhi kebutuhan beras. Mengingat ketersediaan dan stok bahan yang ada, tersedia dan cukup untuk memenuhi meningkatnya konsumsi saat bulan suci Ramadan dan lebaran nanti.

Sementara itu, Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Wilayah Provinsi Kepri Suryono mengatakan bahwa terkait kenaikan harga beras di Kepri, sejauh ini masih dalam batas yang wajar. Sebab banyak beberapa daerah di Indonesia, justru harga beras sudah jauh mengalami kenaikan harga, jika dibanding harga sebelumnya.

Terlebih tambah Suryono, pihaknya juga terus berkoordinasi dan bersinergi dengan semua stakeholder yang terkait, mulai dari Bank Indonesia sendiri, Tim TPID Provinsi Kepri, Pemerintah Daerah, Bulog hingga distributor. Dimana stakeholder terus berkomitmen, untuk terus bersama- sama menjaga ketersediaan beras di Kepulauan Riau.

“Ini juga yang membuat ketersediaan bahan sembako khususnya beras di Kepri aman dan terkendali hingga 4 dan 5 bulan ke depan,” tutupnya. (*)

BR

Editor: Andri Sofian

#StokBeras
#PemprovKepri
#Bulog
#Berita

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *