BKKBN Rumuskan Target Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Kepri

Pembukaan kegiatan Forum Koordinasi Daerah Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Kepri di Aston Hotel & Residence Pelita, Kota Batam. (Foto: Diskominfo Kepri, Selasa 2/4/2024)
banner 468x60

Orbit Kepri, Batam | Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menggelar kegiatan Forum Koordinasi Daerah Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Kepri di Aston Hotel & Residence Pelita, Kota Batam, Kepulauan Riau, Selasa (2/4/2024). Kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari itu mengangkat Evaluasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.

Pembukaan Forum Koodinasi Daerah yang mengambil tema “Optimalisasi Bonus Demografi dan Peningkatan SDM Menuju Indonesia Emas 2045” ditandai dengan pemukulan gong oleh Sekretaris Utama BKKBN RI, Tavip Agus Rayanto dan disaksikan langsung oleh Gubernur Provinsi Kepri, Ansar Ahmad, serta Kepala Perwakilan BKKBN Kepri, Rohina.

Bacaan Lainnya

“Diharapkan dari kegiatan yang kita laksanakan selama tiga hari ini, akan dihasilkan komitmen untuk peningkatan sinergitas dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan dan mitra kerjanya dalam mewujudkan program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Kepulauan Riau, berjalan sesuai harapan,” jelas Rohina.

Kegiatan Forum Koordinasi Daerah itu juga diisi dengan penandatanganan target kinerja organisasi perangkat daerah dan juga  pendandatanganan program kerja sama BKKBN Perwakilan Provinsi Kepri dengan mitra kerja dan juga penyerahan secara simbolis insentif untuk tim pendamping keluarga kepada 3.345 orang petugas se-Kepri.

Sekretaris Utama BKKBN RI, Tavip Agus Rayanto, mengakui kalau kegiatan Forum Koordinasi Daerah yang memfokuskan pada Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk  memperkuat sistem informasi keluarga yang terintegritas sebagai sandaran pembangunan guna mewujudkan keluarga yang berkualitas.

“Kita juga berharap dari kegiatan ini akan menghasilkan rumusan kerja dan juga rumusan aksi prioritas pencapaian sasaran Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Kepri,” ucapnya.

Taviv menyebut, hal itu termasuk implementasi dan pemanfaatan hasil data pemutakhiran data keluarga tahun 2022 sebagai basis data dan strategi pencapaian sasaran kinerja penurunan stunting di Kepri. “Apalagi percepatan penurunan stunting pada balita adalah program prioritas pemerintah sebagaimana termaktub dalam RPJMN 2020-2024, yang mana target nasional pada tahun 2024 ini, prevalensi stunting bisa turun hingga 14 persen,” ujarnya.

Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, dalam arahannya mengatakan bahwa kegiatan tersebut menjadi sangat strategis sebagai upaya penguatan dan pemantapan komitmen dalam melaksanakan program Bangga Kencana dan Penurunan Stunting di Kepri. Apalagi kegiatan ini juga menjadi penanda bagi seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama melaksanakan komitmen kerja itu.

Terkait bonus demografi, Ansar menambahkan bahwa hal itu merupakan peluang untuk mencapai kemakmuran dan kemajuan.Tapi itu akan bisa menjadi bumerang bila tidak dikelola dengan baik. Salah satu kunci memanfaatkan bonus demografi yang baik adalah dengan harus bisa menurunkan angka stunting. Berdasar data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevelensi stunting di Kepri masih di angka 15,4 persen. Provinsi Kepri sendiri untuk tahun 2024 ini menargetkan prevelensi stunting bisa di kisaran angka 10,21 persen.

“Mesti mengalami penurunan dibanding tahun 2021, tapi masih jauh dari target nasional yang ada di angka 14 persen,” jelasnya. (*)

BR

Editor: Andri Sofian

#BKKBN #ProvinsiKepri #Stunting
#BanggaKencana #Berita

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *