Muhammadiyah Melalui PCIM Muhammadiyah Yordania Salurkan 100 Paket Sembako dan Daging Qurbanmu kepada Pengungsi Palestina

Relawan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Yordania bagikan 100 paket sembako di kamp pengungsi Amman, Yordania. (Foto: Ist, Kamis 20/6/2024)
banner 468x60

Orbit Kepri, Internasional | Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah membagikan 100 bingkisan paket sembako ke Palestina. Paket Sembilan bahan pokok (sembako) yang berisikan kebutuhan penunjang sehari-hari dengan sasaran para pengungsi Palestina di kamp Widhat, Amman, Yordania, disalurkan melalui Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Yordania.

Dilansir dari muhammadiyah.or.id, program ini merupakan bagian dari agenda tahunan Qurbanmu dan mengangkat tema “Senyumkan Pengungsi Palestina”, dilaksanakan pada Kamis (20/6/2024). Lokasi pengungsian rakyat Palestina sebagai sasaran penerima bantuan, berjarak kurang lebih 40 km dari kantor sekretariat PCIM Yordania.

Bacaan Lainnya

Rafli Hamka, yang mewakili para relawan menyampaikan terima kasih kepada Lazismu PP Muhammadiyah yang telah mengamanahkan bantuan tersebut melalui PCIM Yordania. Distribusi bantuan dilakukan dari pintu ke pintu, sehingga dapat memberikan perhatian lebih kepada pengungsi. Disamping itu, para relawan bisa ikut merasakan dan melihat keadaan pengungsi yang hidupnya jauh dari kata layak.

“Semoga Muhammadiyah selalu mencerahkan semesta,” ujarnya.

Bantuan ini pun disambut dengan suka cita oleh pengungsi Palestina. Salah satu di antaranya mendoakan kebaikan untuk Muhammadiyah. Semarak Iduladha 1445 H juga dirasakan oleh rakyat Palestina yang berada di kamp-kamp di Yordania. Kondisi pengungsian yang menampung rakyat Palestina ini kondisinya tampak memprihatinkan.

Amman, merupakan ibukota negara Yordania. Kota ini memiliki penduduk terpadat di negara tersebut. Saat konflik kemanusiaan di Palestina terjadi, Yordania sebagai negara yang berdekatan membuka akses untuk para pengungsi. Kamp-kamp pengungsian Palestina pun berdiri di Yordania.

Puluhan ribu pengungsi tersebar secara merata, baik yang sudah mendapatkan izin dari otoritas setempat atau yang hanya menyelamatkan diri dari kejamnya perang berkepanjangan tanpa izin yang jelas.

“Ini pertama kali mendapatkan manfaat dari Muhammadiyah. Semoga Muhammadiyah tetap istiqomah memperhatikan para pengungsi di manapun mereka berada,” ujar pengungsi yang tidak mau disebutkan namanya. (*)

Editor: Andri Sofian

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *