Hendrik, Anggota DPRD Kota Batam Fraksi PKB Manfaatkan Libur dengan Ziarah ke Makam

Anggota DPRD Kota Batam Fraksi PKB, Hendrik, SH, saat ziarah ke makam kedua orangtuanya di Stabat. (Foto: Andri Sofian, Kamis 30/1/2025)
banner 468x60

 

Orbit Kepri, Batam | Libur dan cuti bersama yang dimulai pada 25 hingga 29 Januari 2025, memberikan lebih banyak waktu untuk merayakan hari besar dan merupakan kesempatan untuk berlibur atau menghabiskan waktu bersama keluarga. Pada hari libur yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri Nomor 1017, 2 dan 2 Tahun 2024 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025 ini, terdapat 2 hari libur nasional yakni Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW (Senin, 27/1/2025) dan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili (Rabu, 29/1/2025).

Bacaan Lainnya
Anggota DPRD Kota Batam Fraksi PKB, Hendrik, SH, saat ziarah ke makam kedua orangtuanya di Stabat. (Foto: Andri Sofian, Kamis 30/1/2025)

Tidak seperti yang dilakukan masyarakat umumnya dengan berlibur ke tempat-tempat wisata atau kota-kota besar lainnya, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Hendrik, SH, memanfaatkan momen libur ini untuk melakukan ziarah di kampung halamannya. Hendrik lebih memilih untuk menyampaikan doa dengan mengunjungi makam kedua orang tuanya, apalagi tibanya bulan suci Ramadan 1446 Hijriyah hanya tinggal hitung hari.

“Di tengah banyaknya pekerjaan, maka libur ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dan untuk kebaikan. Apalagi bulan puasa sudah dekat,” ucapnya, Kamis (30/1/2025).

Setelah sebelumnya bersilaturahmi dengan sanak saudara dan keluarga besarnya di Pasar 2 Dondong, Kota Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Hendriko mengunjungi makam kedua orang tuanya. Ia pun menjelaskan bahwa di pemakaman tersebut, banyak terdapat keluarga besarnya termasuk kakek dan neneknya. Maka kebaikan yang bisa dilakukan untuk mereka yang telah mendahului adalah dengan mendoakannya dan berbuat baik sesuai yang diinginkan orang tua semasa hidupnya.

“Memang sesibuk apapun di keseharian kita, wajib untuk mendoakan ibu dan bapak kita dan orang-orang yang telah mendahului. Kita syukuri kepada Allah atas apa yang sudah kita raih saat ini. Dan ingat bahwa tanpa susah payah perjuangan orang tua, kita takkan menjadi seperti ini,” tuturnya. (AS)

Editor: Andri Sofian

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *