Orbit Kepri, Batam | Bagi warga Batam, Kepulauan Riau, yang mengganti ban baru untuk kendaraan roda 4 (mobil), harap lebih teliti memeriksa apakah sudah dipasang dengan benar sesuai yang diinginkan. Pasalnya, salah satu warga Batam mengaku hampir saja tertipu oleh salah satu toko yang mengganti ban bekas ke mobilnya meskipun ia minta yang baru.
Untungnya warga tersebut adalah Anggota DPRD Kota Batam Fraksi PKB, Hendrik, SH, sehingga tidak terjadi keributan atas kejadian pada Minggu (1/6/2025) siang. Hendrik dengan bijak memperingatkan agar pemilik toko jangan merugikan masyarakat dan kejadian serupa tidak terjadi lagi. Ia menduga kejadian ini sudah sering dialami masyarakat, hanya saja mereka tidak menyadarinya.
“Saya kecewa dengan cara kamu. Saya minta agar kamu tidak merugikan masyarakat. Dan kejadian ini jangan terulang lagi,” tegasnya.
Menurut keterangan Rauhan (teman Hendrik yang menyetir mobil), awalnya mereka memesan untuk mengganti 2 ban belakang yang baru untuk mobil Toyota Fortuner-nya. Pemilik toko yang bernama Heri menawarkan jenis ban 2 fungsi yang bisa untuk jalanan aspal sekaligus juga bisa di jalanan berlumpur, yakni jenis AT (All Terrain). Namun setelah ban diganti, ternyata yang satunya bukan AT dan diduga ban bekas.
“Barang itu tak ada, dipasangnya yang bekas. Yang satu ya baru, minta baru kok dipasang seken (bekas),” ungkapnya.
Mengetahui dipasang ban bekas, Rauhan pun menanyakan karyawan yang memasang ban tersebut. Namun sang karyawan mengatakan hanya memasang yang disuruh bosnya saja.
“Kan cuma di suruh aja sama bos Bang,” ucap Rauhan menirukan ucapan karyawan toko ban yang berlokasi di kawasan Pertokoan Golden Gate, atau tepatnya sederatan DC Mall, Lubukbaja, Kota Batam.
Rauhan pun melaporkan ke Hendrik atas kondisi tersebut dan Hendrik pun memanggil pemilik toko Heri serta menyatakan kekecewaannya. Ia kesal kenapa bannya di pasang dengan yang seken tanpa pemberitahuan, sementara harga yang akan dibayarkan adalah harga ban baru senilai Rp5.400.000. Menduga adanya upaya penipuan, Ketua Paguyuban Pujakesuma Kepri inipun segera menelpon pihak kepolisian.
“Kalau bannya tidak ada jenis itu, kenapa dia suruh karyawannya pasang? Kalau tak dicek dia diam-diam saja. Dia yang punya barang pasti tau persislah mana ban yang diambil untuk dipasang. Tau Pak Hendrik menelpon polisi, barulah bosnya minta-minta maaf dan mencarikan gantinya ke toko lain,” ujar Rauhan.
Saat dikonfirmasi di waktu bersamaan, pemilik toko, Heri, berdalih bahwa kejadian itu sebagai salah paham saja. Ia mengatakan itu kesalahan karyawannya saja. Dia mengaku sudah minta maaf dan memberikan kompensasi atas pembayarannya. Ia menjelaskan bahwa di tokonya memang tersedia ban bekas lokal, tapi berasal dari tukar tambah pelanggan. Iapun mengaku kejadian serupa belum pernah terjadi sebelumnya.
“Tadi salah pahamlah. Tadi aku sebut sama Bapak ini bannya AT. Barangnya tak ada, ganti HT (Highway Terrain),” jelasnya. (AS)
Editor: Andri Sofian